Dear X

konten 1
konten 2
konten 3
GEOGRAFI (3) cita-cita (1) (1)

Sabtu, 22 Februari 2020

Ringkasan Buku “POLICY MAKING: Mengubah Negara Biasa Menjadi Negara Unggul”, yang juga membahas Game Theory dalam Perumpamaan Antar Negara di Era Global.



  1. Keunggulan tiap negara ditentukan oleh kemampuan negara tersebut dalam menghasilkan kebijakan-kebijakan publik yang unggul.
  2. Lebih penting dari penguasaan teknis, perlu diketahui ada 11 kriteria kualifikasi analis kebijakan yang handal (Patton & Savicky, 1992).

  3. Game Theory adalah peraturan-peraturan/kebijakan-kebijakan (yang pada akhirnya membangun situasi bersaing dari 2 atau beberapa orang) untuk memaksimalkan kemenangannya sendiri/meminimalisir kemenangan lawan.
*catatan: gimana wujudnya negara-negara di situasi era global ini, kebijakan-kebijakan menyesuaikan antar negara satu sama lain (itu sebabnya ada kerjasama antar negara, perubahan kebijakan internal, dsb)—kelihatannya amat bergunanya kalo paham cara baca situasi dunia internasional; jadi kebijakan dalam negeri ga terombang-ambing; dan Indonesia masih bervisi sesuai Pembukaan UUD 1945: mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut memelihara ketertiban dunia. Selain merdeka, berdaulat, adil dan makmur.
Singkatnya, Game Theory itu bentuknya:
a.       Kalo negara A kebijakannya diem; negara B juga diem; keduanya sama-sama stabil.
b.      Kalo negara A kebijakannya berubah; negara B juga diem; mempengaruhi negara B, maka negara A lebih unggul dari negara B.
c.       Kalo negara A kebijakannya berubah; negara B juga berubah; keduanya sama-sama bersaing, bisa stabil bisa engga, karena ingin sama-sama unggul.
**bersaing itu ada dengan mengubah kebijakan yang dilandasi “pure strategy” dan “mixed strategy”. Ini menarik dibahas, seperti dalam kasus Sipadan-Lingitan (entah kenapa Indonesia itu kok tipikal kalo masalah ke permukaan, baru turun tangan).

  1. Klaster manajemen negara Indonesia sampai dengan era SBY (dan sebagian era Jokowi—karena buku ini terbit tahun 2015).
  2. Ada 10 contoh prestasi unggul dengan membuat dan menerapkan sejumlah kebijakan (Indonesia dan negara lain).


Minggu, 29 Desember 2019

Lihat Apartemen (Lagi) Tj. Barat.

Hari ini 30 Desember 2019. Masuk kerja lagi. Agak jenuh. Aku ga suka kalo ga ngapa-ngapain. Kenapa tapi kalo belajar CPNS udah mulai jenuh juga.

Hari lalu, 29 Desember 2019--Minggu. Kontekan sama si Fadli, finally gw impulsif buat cek apartemen yang di Tanjung Barat, bikinannya Perumnas. Ngeselin sih, di internet katanya 200 juta, tapi gitu ngecek langsung, dikasih brosur harganya start from 400-AN JUTA. Dan itu udah ga ada promo bunga 4%, karena udah naik jadi 8,8%. Apa bedanya sama bunga 9% kalo gitu. Mana lokasinya di tengah-tengah jalan, deket kereta pula. Struktur bangunannya jelas yang bakal stabil lantai-lantai bawah, dan itu udah pada sold out. Masa yang belum kejual dari lantai 18 ke atas, sama 21, dsb yang belum ditunjukin yang mana aja. Kezel. Gitu pas di akhir-akhir, temen gw itu ditantangin buat bisa ambil ga kalo mau unit yang di bawahnya mereka ada yang cancel. Kok nyebelin yaaaa marketingnya. Nyari duit tuh ga gampang.

Kalo gue sih masih mikir-mikir, 200 juta aja , berarti cicilannya per bulan jangka waktu 15 tahun dengan bunga 8,8% aja masih 4 jutaan per bulan. Gak kuat...hikshiks. Kerja apaaa gue biar bisa beli... Masih niatnya beli rumah sih, bukan apartement. Kalo apartemen ga bisa bawa binatang piaraan. hikshiks. 

Temen gw ternyata lanjut lagi cek apartemen di Kalibata City. Iyaa,, yang lokasinya orang mikir-mikir kesana, karena ada oknum prostitusi. Padahal gue udah bilangin dia. Terus katanya dia lebih murah (yaiyalah) harganya 200jutaan, cuma ya gituuu lingkungan. Gitu gw tanya tower berapa & lantai berapa, dia ga tau, alias ga nanya. Gimana deh....ckck. Ga niat ini mah..wkwk.

28 Desember 2019, Sabtu, gue ke luar rumah juga, nemenin temen gue yang mau kopi darat sama cowo yang mau dikenalin temennya. Anak teknik sih, tu cowo, cuma ya ampun.... sok on time sekaliii, dan soooo sensitif. Gitu deh.

27 Desember 2019. Hari Jumat. gw bawa buku CPNS cuma ga mau belajar. Youtubean mulu raditya dika, cz gw pengen bikin podcast. Biar otak gw ga beku juga... ya ampun, kok banyak maunya banget ya guee.. dan jumat itu paginya gw treadmill.

26 Desember 2019. Hari Kamis. Masuk kantor dengan tidak berdaya. Entah apa yang kulakukan. (Bukan entah apa yang merasukimu, loooh).

Jumat, 25 Oktober 2019

Bahagia itu sederhana

Bahagianya kalau alasan kita bahagia itu sederhana. Ada yang bilang belilah pengalaman daripada barang. Itu tergantung sih orientasi fungsinya apa dulu.

Bahagia ga mesti ke tempat-tempat mehong. Nonton youtube, nulis, eksplorasi ide dan buat konsep serta solusi aja udah bikin bahagia. Ketemu orang-orang yang positive & support aja udah bikin bahagia.

Happy - Love - PRAY!

Ya Allah, jadikan alasan bahagiaku sederhana sehingga aku bisa berlebihan dalam mensyukuri nikmat dari Engkau. Amin yra.

Kamis, 04 Juli 2019

Aku Berpikir maka Aku Ada


"Cogito ergo sum" --aku berpikir maka aku ada; comot dari Descartes, filsuf terkenal Perancis.

Hari ini aku menulis untuk sharing, sekaligus mengasah kemampuan menulis dan daya pikir analitis. Sempat aku sakit, dan menyebabkan kemampuanku sedikit berkurang. Termasuk calling back memory

Aku semakin kesini, semakin sadar, hidup adalah sebuah berkah. Dan tujuan sebenarnya adalah kepada Tuhan itu sendiri. Beribadah kepadaNya dalam bentuk apapun. Seperti mencari makna kehidupan, aku seringkali berfilsafat terlalu ke depan. Memprediksi. Dan sekarang, aku mau yang normal-normal saja. Menikmati hidup yang diberkahi olehNya.

Artinya adalah mensyukuri nikmatnya. Dan juga tersenyum.

Dulu mantanku pernah kurang syukur pas di BUMN, padahal gajinya lebih besar dari saya. Memang bekerja itu lelah dimanapun, kecuali kalo dinikmati. Justru karena kurang bersyukurnya, dia jadi diberi peringatan (karena juga kuliah), disuruh memilih antara kuliah dan kerja. Berat ya? Karena biaya kuliah disupport gajinya bekerja di BUMN tersebut.

Dulu salah satu keluarga ada yang juga kurang bersyukur dengan gajinya, dan akhirnya diberhentikan dini. Penyakit kurang syukur jangan sampai merajalela. Karena kalau kita kurang bersyukur, bisa-bisa nikmat dicabut. Ingat, kan, dengan ayat Al-Qur'an yang maknanya kalau kita mensyukuri nikmat, Allah akan menambah nikmatNya. Kalau kufur nikmat maka siksaannya berat.

Kemarin temanku lulus sidang. Alhamdulillah, nikmat rasanya berkumpul dengan teman-teman semasa S2 dulu--walaupun sempet pernah ada yang berantem..hehe. #padahal aku yang tukang dengerin doang...hahaha

Beberapa waktu lalu aku tes dosen UI, tapi malah telat ngasi berkas, udah mental dulu aku. huhu. Padahal kayaknya seru jadi dosen gitu. Ternyata temenku gada yang dapet, malah anak UGM. wew banget.




Kamis, 20 Juni 2019

Jalani aja

Umur 27 tahun menandakan kematangan seseorang. Harusnya. Namun, kurasa kita tetap perlu memelihara jiwa kanak-kanak kita agar tetap bisa jalani hidup dengan lebih FUN. Gw sendiri baru sadar pas umur-umur segini. Sebab dulu gw sepertinya terobsesi dengan belajar--bukan belajarnya, tapi prestasi. Haus prestasi. Jarang main. Dan, sekarang gw ingin sering main. Sayangnya, umur-umur gw temen-temen gw udah pada nikah rata-rata. Jadi ga enak kan kalo mau ngajak main..hehe. 
Tapi, untungnya, gw dihindarkan oleh Allah buat sering-sering main sama orang yang hobi foya-foya. wkwk.

Ngomong-ngomong soal jalani. Gw akhirnya ngerti apa itu Let it Flow. Dan jangan terlalu memaksakan target biar ga stres. WHY ARE YOU SO SERIOUS??

Jumat, 19 Oktober 2018

Pembangunan fisik semakin mengurangi pengalaman dengan alam?


Hai, readers! Sekarang aku ada di Hotel Padma, Bandung, Cilembeuit. Ini video di kamar 827. Baru pertama kali ini di hotel yang ke bawah pembangunannya. Jadi, katanya hotel ini di atas bukit. Luas banget lahannya. Pasti jaman itu murah harga tanahnya.

Beberapa waktu lalu aku mendapat broadcast mengenai ini.. Jadi mikir..jangan-jangan pembangunan fisik bikin jadi kurang akrab dengan alam?
Kemarin salah satu atasan cerita kalo dulu di Jawa Timur ada kunang-kunang. Aku pengen banget liat.. Tapi di Jakarta gak ada...hikss


Ini broadcastnya:

*B.R.E.A.K.I.N.G  N.E.W.S*

Seorang anak muda bertanya kepada kakeknya :
 "Kakek! Bagaimana orang-orang jaman anda tinggal sebelumnya dengan :

Tidak ada teknologi
Tidak ada pesawat
Tidak ada internet
Tidak ada komputer
Tidak ada TV
Tidak ada AC
Tidak ada mobil
Tidak ada ponsel ? "

Kakeknya menjawab:

"Seperti bagaimana generasi Anda hidup hari ini

Tidak ada doa
Tidak ada belas kasihan
Tidak ada kehormatan
Tidak ada hormat
Tidak ada karakter
Tidak tau malu
Tidak punya sopan santun "

Kami, orang-orang yang lahir antara tahun 1950-1970 adalah orang-orang yang beruntung ...
*Hidup kita adalah bukti hidup.*

👉Sementara bermain dan mengendarai sepeda, kami tidak pernah memakai helm.

👉Setelah sekolah, kami bermain sampai senja; Kami tidak pernah menonton TV.

👉Kami bermain dengan teman sejati, bukan teman internet.
       
👉 Jika kita merasa haus, kita minum air keran bukan air kemasan.
         
 👉Kita tidak pernah sakit berbagi segelas minuman dengan 4 teman.
         
👉Kita tidak pernah mikir bobot makan nasi tiap hari.
           
👉Tidak ada yang terjadi pada kaki kita meski bertelanjang kaki tanpa alas kaki.

👉Kami tidak pernah menggunakan suplemen untuk menjaga kesehatan diri.
           
👉Kami biasa membuat mainan sendiri dan bermain dengan mereka.
           
 Orang tua kita tidak kaya. Mereka memberi cinta .. bukan bahan duniawi.
           
👉Kami tidak pernah memiliki ponsel, DVD, stasiun bermain, Xbox, video game, komputer pribadi, internet, chatting - tapi kami punya teman sejati.

 👉Kami mengunjungi rumah teman kami tanpa diundang dan menikmati makanan bersama mereka.
         
 👉Relatif tinggal di dekat keluarga sehingga waktu dinikmati.
         
👉Kita mungkin ada di foto hitam putih tapi Anda bisa menemukan kenangan berwarna-warni di foto-foto itu.

👉 Kami adalah generasi yang unik dan paling mengerti, karena *kami adalah Generasi terakhir yang mendengarkan orang tuanya ....*
*dan juga Generasi yang pertama yang harus mendengarkan anaknya*.

*Kami adalah edisi TERBATAS !*    

Tulisan ini luar biasa bagus, silah kan anda simak benar atau tidak

Minggu, 15 Oktober 2017

Ritz Calton vs Ausie Property Expo

Well, menjadi mahasiswa S2 bukan suatu hal yang mudah. Tentu, kalau ternyata adalah benar-benar otodidak!! (jika kamu mengerti maksudku). Sialnya, begitulah semester ini dimulai. Kosong, kosong dan kosong.

Hari minggu yang lelah mempersiapkan CPNS--yang mana malamnya aku malah mimpi ga lolos tes BPN...hikss (kawan, doakan saya ya...bisa lolos). Namun, minggu bukan minggu namanya kalo belajar mulu! fufufufu. Alhasil saya menemukan something new interesting for me! --> AUSIE PROPERTY EXPO!

Oke, tadinya gue ngajakin Ana, temennya temen gue pas kita sempet traveler bareng di Malioboro beberapa bulan lalu. Abis ditelpon sama pihak developernya, doi mundur. Nasib-nasib. Akhirnya gue bareng sodara gue. (LOL)

Sudah dipastikan acaranya keliatan eksklusif. Ah, lebay sih kalo dibilang ekslusif. Dia cuma nyewa tempat disana kok... selama 3 hari full booking. Tapi selebihnya ya gitu aja. Namanya juga orang usaha jualan kan, biar tertarik di pangsa kelas atas jadinya gitu strateginya.

Seneng sih sama presentasinya, dia art nya cukup bagus, dan di lantai ditaruh peta, dan ditembok dipajang poster-poster apartemennya. Namun, perlu digarisbawahi, ini bayar DP 10% dulu dari sekitar 6.000 US dollar Ausie, belum termasuk pajak, biaya lawyer, syalala~ gue itung-itung sih bisa 4M kelihatannya.

Kalo di Jakarta udah dapet rumah yaa....hahahaha. Wepps,, disana tapi kualitasnya bagus ada dapur merk bagus dari Jerman, ada mesin cuci, dst. Kalo kata sodara gue lama dia bikinnya. DP Oktober 2017 jadi baru 2020. BEP nya dapet kapan tuh... yaa walaupun jadi 2018, tapi dan biaya sewa dapet selama 12 bulan, tetep aja book. itu kita bayar DP dari 10% dikali 4M dulu alias 400juta dulu. Kebayang gak, kerja kayak apa---kecuali lo punya banyak warisan or aset surat-surat berharga kaaaan. Punya perusahaan sih ga ngejamiin.

Namun dipikir-pikir pangsa pasarnya Indo mungkin cukup menjanjikan, jadinya mereka jual di Indo. Sayangnya, diulik-ulik sama gue, ternyata target pasarnya lebih buat pegawai sekitar apartemen yaitu pegawai lawfirm dan finance. So, kita mesti selidiki dulu, salary mereka rata-rata tiap bulan berapa, gaya hidup gimana, dan juga mau gak nya (kecenderungan) mereka keluar biaya buat apartemen disana gitu. Lebih suka sharing room or private.

Disini kan kalo orang luar Ausie mesti belinya baru propertinya. Jangan lupa sama pajak pemerintah Indo kalo kita punya aset luar negeri. Jaman Sri Mulyani beda, bro!

ya, ya, ya.. secara gue masih belajar dan belajar itu ada eror, maka maklum aja kalo gue gini nulisnya...hehehe.

Oh, Tuhan, kenapa financial planning ga diajarin sama ortu kita dari kita jaman bayi sih...hahaha.  Setidaknya pas SD dimana kita punya duit buat jajan. Inget kan gue dulu angpao gue 100.000 jaman 6 SD, *udah sejuta kali ya sekarang---gyahahaha *ngarang*. dan tahun berikutnya gue nyadar ga bisa beli barang gue bisa gue beli barang taun lalu. Wahai anak-anak, tidakkah kau sadar akan INFLASI? *ini sih kata-katanya buat gue banget jaman bocah ingusan SD.

Intinya, mau lo investasi dimana pun pertimbangin, karena jaman sekarang ga gampang ngumpulin duit, dimana lo tertarik barang sana sini--alhasil mau nabung or invest akhirnya kandas. CONTOH gue, udah kerja magang dari taun 2011, tapi gue ga gitu nyisihin sampe 2017. Emang sih, dapet itu duit buat daftar ke tanah suci. Tapi kesana 20 taun lagi, mau apa lo?? Dapet piano petrof lumayan juga lah klasik gitu, tapi gue ga kemana-mana booo....wahai anak muda, lebih pilih duit jadi barang apa pengalaman di negeri orang? Mana akhirnya pas baca pemerintah pakai dana haji buat infrastruktur gue cuma bisa misuh-misuh ga jelas, JKW benar-benar berani ambil risiko yah... Entah mau salut apa gimana, tapi itu duit keringet pak....huhu......  Yaudah sih, masih 20 taun lagi.

Artinya lo liat kan gue SALAH STRATEGI. Kalo gue tinggal di Jepang skian tahun atau Eropa, gue bisa haji backpacker bahagia ke tanah suci. MANA GUE TAU KAN MATINYA KAPAN? *ups. Capslok.

Ya Allah, aku syediiih,,.....kok hidup ini gue main-main mulu yaaaaa rasanya... Main-main sok2-an belajar rajin, ngerjain soal buat nilai terus udah. Emang hidup makan dari nilai??

Makanya gue mau jadi penulis aja hahaha, buat nyadarin generasi milenial buat ga bego-bego amat kayak gue. Wkwk. LO LO YANG BACA INI, mesti belajar buat financial planning! Jangan mau tanah lo sendiri nanti diambil orang--pasti lo belom tau kan negara udah mulai kolaps dengan pinjem lagi, makanya dimana2 hobi deh tu DOI vs PAJAK. Gak salah sih, biar ga bangkrut....ya tapi dari lo nya juga dong, diajarin financial planning dari kecil. Biar punya aset di negara sendiri. BAYANGIN, 0.2% doang tanah milik KITA. Sisanya you know who lah.

Abis tau "how the wolds works" gue jadi sesedih Michael Jackson....pas nulis lagu HEAL THE WORLD. Rasanya gue gelisah mulu. Ya, harus adalah yang gue lakuin. Makanya gue nulis ini buat lo yang singgah baca. hehe.

Ini bukan main-main loh. Financial Planning lah dari barang yang ril. Jangan utang sana sini. Utang itu palsunya kekayaan. Belajarlah dari sejarah. Cintai dirimu dengan kembangkan potensinya. Jadilah ahli. Indonesia ini butuh banyak ahli, dari situ nanti, kamu bisa dapetin modal,. Modalnya kamu puter....alias investasi OK.  Cari partner yang amanah. Cari transaksi yang aman dan nyaman.

Jaman sekarang orang udah kayak orang gila. Fitnah dimana-mana karena orang yang jahat pegang duit berlebih. Mengerikan. 98% media massa dikuasai oleh mereka. JADILAH ORANG KRITIS. Jangan jadi orang lemah. Jadilah kuat. Sekuat tapi ga gampang marah ;)


LOVE YOU ALL MY PEOPLE (INDONESIA)


Powered by mp3skull.com