Dear X

konten 1
konten 2
konten 3
GEOGRAFI (3) cita-cita (1) (1)

Jumat, 15 Mei 2020

Sekilas EKONOMI ISLAM

Ekonomi Islam adalah cabang ilmu yg mempelajari metode untuk memahami dan memecahkan masalah ekonomi berdasarkan ajaran agama Islam. Perilaku rasional Islam menjadi dasar pembentukan suatu perekonomian Islam. Ada 3 hal pokok yang perlu dipahami sebagai tujuan hidup: Falah (keberuntungan jangka panjang dunia & akhirat); mashlahah (sebagai tujuan antara untuk mencapai Falah); permasalahan dalam mencapai Falah. Jika manusia menyadari pentingnya Falah, maka ia akan selalu berusaha mengelola sumberdaya yang ada untuk mencapai Falah. Namun, Falah hanya diperoleh jika ajaran Islam dilaksanakan secara kaffah. Ini kuncinya.

Nilai dasar ekonomi Islam adalah Adl, khilafah, dan Takaful. Ini juga kuncinya.
Kunci lainnya adalah perilaku antar manusia yang didasari "belum sempurna iman seseorang sebelum mencintai saudaranya melebihi cintanya pada diri sendiri." (Inti salah satu hadist).
Ini mempengaruhi perilaku ekonomi, yang mana nantinya termanifestasi dengan kegiatan-kegiatan ekonomi, dan menyebarkan nilai dasar ekonomi Islam ke penjuru dunia. Bisa jadi dasar peradaban Islam kuncinya adalah ekonomi Islam itu sendiri --yang dilahirkan melalui individu-individu muslim yg berpegang pada ajaran Islam secara kaffah.

Sumber dengan sedikit modifikasi: 2014. Ekonomi Islam/P3EI. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
*Buku ini ditulis oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atas kerjasama dengan Bank Indonesia.

Kamis, 14 Mei 2020

Mudah dibodohi

Sekitar 2 bulan lalu sebelum pandemi covid19 ini merebak di Jakarta, aku berjibaku ke PGC hendak membenahi laptop. Kupikir orangnya ahli, mau kupercepat laptopnya, malah aku ditawari laptopnya.. mudah terpengaruh. Kulihat jarinya mengutak-utik bagian bawah laptop, untuk membuka baterai. Tidak tahunya dia merusak bantalan laptopku, tanpa aku mengerti apa yang dia lakukan di depan mata! Ya, Allah, kenapa aku ini jadi tolol banget.

Sekalian benerin hape OPPO yang aku beli di PGC juga kemarin dulu karena kasihan sama tukang counternya (tapi ternyata aku rugi karena banyak sebab), ketemu juga sama senior GEO yang ketemu untuk mengambil manfaat copy ArcGIS. Lucunya, saking kisminnya mungkin, duduk di JCo tanpa memesan apa-apa. Ya, cuma numpang duduk. Memalukan. Kupikir dia beli sesuatu ternyata tidak. Malah aku yang ditawari beli (tentu saja, pake kocek sendiri-lah).

Kenapa lingkaran sekitarku aneh gini ya... Introvert ku membuat aku tidak terlalu mengenal orang lain.... ataupun dekat kah, sehingga aku dibilang sombong....
Orang datang dan pergi padaku lebih banyak untuk mengambil manfaat.

Bulan ini ada 3 orang datang via watsapp, 4 kalau tambah marketing PAC kosmetik. Mereka semua mau minjem duit. Yang pertama, rekan kerja, si Dian yang dulu pernah cerita tentang keluarganya bokapnya cleaning service... (masih mending dia daripada gw, bokap gw ga kerja sejak kelas 6).
Yang lain lagi, anak paspampres minjem duit 10k buat ngeluarin duitnya yang kurang saldo di ATM.
Yang lain lagi ada anak yang dulu naksir gw (kata temen angkatan S2 dulu), udah nikah orangnya, nanya-nanya gw punya tabungan engga, finally gitu gw jawab tabungan abis buat beli buku, udah ga bales watsapp lagi--jelas ketahuan niatnya jelek. Yang lain lagi yang marketing PAC minjem 50k ke gw, yang kliennya. KONYOL. Kok orang-orang bermasalah ya, sama manajemen keuangan mereka sendiri? Jaman sekarang emang suka hedon ya orang, ngutang sana ngutang sini? Dan gw keliatan kaya gitu--dan bego, buat sebaik itu ngasih pinjam? Daripada minjemin mendingan ngasih ikhlas aja sekalian, daripada sakit hati ga dibalikin---tapi masa korona gini kita semua kan makan tabungan.

Dulu aku orangnya mudah kasihan sama orang. Sekarang, karena udah pengalaman banyak dibodohi orang, ternyata dunia ga sebaik kalau aku sebaik itu pada orang-orang, jadi realistis saja. Dan mulailah bersikap masa bodoh.

Perkara dosa, itu urusan belakangan, yang jelas jangan sampai diri kita dirugikan karena orang lain memanfaatkan belas kasihan kita! Pertanyaannya mereka emang peduli kalo kita butuh duit yang dibalikin itu? Toh nyatanya nunda-nunda terus. Ini pengalaman jaman gw di kantor, ada yang minjem 2 juta lebih, nunda-nunda balikinnya, untung gw kenal suaminya. Gw bilang aja biar segera istrinya selesein urusannya sama gw. Baru deh dibalikin. Kunyux kan!

Sekarang, lagi tren namanya reksadana. Eh, gue itung-itung, setahun baru dapet 1 juta itu kalo saldo yang lo deposit-in udah 100juta. inget 10% dan mekanisme cicil. Gue udah itung. Emang gila, sekarang nggaetnya menengah ke bawah, tapi pangsa pasar sebenernya mereka yang beneran untung adalah menengah ke atas. Menipu banget permainan finansial. Emang bener kata nyokap gue, orang kalo udah berhubungan dengan uang itu langsung berubah mengerikan.




Powered by mp3skull.com