Dear X

konten 1
konten 2
konten 3
GEOGRAFI (3) cita-cita (1) (1)

Selasa, 29 Maret 2022

Jumat, 25 Maret 2022

Sistem Pendidikan yang Aneh

 Orang menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah agar pintar. 

Maka, tak mengapa kalau bodoh dulu sebelum masuk sekolah, lalu keluarannya menjadi cerdas.

Namun, nyatanya dilakukan seleksi agar terjaring anak-anak yang pintar saja.

Padahal pendidikan adalah membuat orang bodoh menjadi pintar.

Jadi, logikanya pendidikan itu ada dimana?

Equality. 

Sistem pendidikan itu mencerdaskan katanya. Seharusnya. 


26/3/2022

Selasa, 22 Maret 2022

Kata sahabatku

Kata Ali, kalo boring di kantor, coba kegiatan lain--hobi terutama. Kalau di bayar, alhamdulillah. Jadi ku ngeblog lagheeeeee.... Siapatau dari sini awal gue bisa membesarkan cita-cita menjadi PENULIS SKENARIO. luvluvluv.

Rujuk terooos! (Pengalaman BPJS)

 Dengarkan curhatku tentang dirinya…
Betapa lelahnya….dirujuk melulu….
(nada “Dengarkanlah Curhatku”—lagu….)

 

Ya, tulisan di bawah ini tidak lain merupakan curhatanku, saat dirujuk melulu ke RS A, B, C, D hingga bisa-bisa dihitung lebih sebulan. Dengan BPJS, tingkat 1 loh padahal. Jadi PNS gini amat.

Perjalananku mencari penyembuhan skoliosis yang diketahui dari SMP kelas 2, berawal dari tahun 2014 di RS Siaga, Pejaten. Saat itu aku sedang skripsi. Kalau aku tak memaksa pada ortu, tak akan tahu lagi kisahku sekarang. Jadi, disana setelah diperiksa, disarankan dengan badong atau semacam alat untuk memperbaiki tulang belakang dari gips.

Setelah sekitar sepekan jadi, dan menghabiskan dana yang tidak sedikit untuk pembuatan alat tersebut, aku menggunakan sesekali, dan ternyata tidak terlalu berdampak (karena jarang pakai sebab panas!). Jujur saja, aku kecewa, karena ortuku tidak perhatian—akibat krisis finansial keluarga. Jujur, aku pernah menolak cowok yang kusuka saat SMP karena kasian dengannya kalo sama cewek cacat kayak aku. Sampai kuliah berakhir, aku masih suka dengannya—dan membuatku kurang perhatikan penampilan (tidak peduli untuk gaet lawan jenis lagi).

Ya, sekarang umurku 30, dan aku belum menikah. Setidaknya aku masih punya karir. Untuk apa menikah, kalau makan aja malah tambah susah? (ups, kalo ini makruh kali ya, nikah kayak gini).

Dan kembali lagi ke cerita skoliosisku. 2017, saat aku di Kantor LBP, sempat aku usahakan untuk berobat. Tapi lama sekali hidup rasanya, begitu mendapatkan hasil rontgen, aku tak lagi berobat (mungkin karena lupa ke RSUD Ps.Minggu—karena ada suatu hal tak terduga).

Tahun 2022, setelah aku keterima PNS di Kementerian, kupaksakan diri untuk berobat. Dari RHC, drujuk ke JMC, lalu ke RSUD Pasar Minggu, lalu ke RSUP Fatmawati. Kira-kira semua total sebulan lebih hingga aku sampai ke Fatmawati. Karena di RSUD Ps.Minggu aku 2 kali kesana—pertama konsul dokter+rontgen; kedua dirujuk untuk rontgen kembali ke RSUP Fatmawati. Jadi, hari ini, tepatnya tanggal 23 Maret 2022, aku kembali ke sana.

Menyebalkannya tak bisa langsung daftar online, karena kucoba online registrasi, tak bisa bisa. Gak tahunya, memang belum punya, wkwk (Padahal daftar online sampe 3 hari berturut-turut ngototnya, dan sampai watsapp ke RSUP Fatmawati, kurang menerangkan). Malah hari ini ke sana, eh, daftar manual, tak dapat hari ini, jadi malah pekan depannya.

Drama lagi hari ini. Begitu sudah membuat kartu RSUP, dan menaruh manual ke Poli Orthopedi, aku baru ingat hasil rontgennya tertinggal! Jadi pulang dulu, lalu balik lagi. Memakan waktu sejam. Lalu, begitu sampai sana lagi, ternyata cuma dijadwalkan!!! (KARENA MANUAL). Jadi, hasil rontgen yang kubawa tidak terpakailah, karena belum konsultasi dokter. Wah, disaat itu kumerasa bodoh. WKWKWKW.

Demikianlah, petualanganku selama sebulan. Lucunya, kalau tidak ada Tindakan dari RSUP Fatmawati, nanti kata dokter di RSUD Ps.Minggu, di Fisioterapi di RSUD Ps.Minggu saja. Lah…..jadi aku hanya rontgen aja disanakah???! WKWKWK. NGAKAK.

Lama, dan antri. Paling tidak suka menunggu. Huhuhuhu. SEMANGAT 😊

Senin, 21 Maret 2022

Distraksi Sosial

Kehidupan modern semakin kelabu dalam kacamata sosial. Individualis dan suka membanding-bandingkan milik sendiri dengan orang lain.

Percayalah, bahwa yang terpenting bukan kita membandingkan dengan orang lain. Atau judge orang lain yang tak benar-benar kita.


Namun diri kita sendiri telah menulis, berbicara, bertingkah-laku apa, yang semuanya berasal dari pikiran suci apabila terkoneksi dengan ILAHI.

Prioritaskan berbicara pada Tuhan pada setiap keputusan kita. Kita tidak benar-benar sendirian, karena ada tangan Tuhan yang membantu kita, dan malaikat Rakib dan Atid di kanan-kiri kita. 

--------------------------------------

Mengingat drama kuliah, mereka bilang X tak fokus. Sementara itu tak benar. Kenyataan membuktikan mereka tak menjadi apa-apa, dan X bekerja pada institusi yang baik..mengemban amanah besar.

Jika ada hal terakhir yang benar-benar harus dibangun adalah KEPERCAYAAN pada PEMIKIRAN sendiri (dan melibatkan Tuhan), juga KEPERCAYAAN pada KEKUATAN sendiri (yang melibatkan Tuhan). Libatkan Tuhan dalam setiap aspek. Katakan "Bismillah" pada setiap hendak melakukan sesuatu. Dan hamdalah yaitu "alhamdulillah" setiap selesai sesuatu. 

Berbahagialah jika hari-harimu damai dan tenang, karena Tuhan menyayangimu jauh lebih sayang daripada pada orang yang tidak melibatkan Dia dalam hari-harinya. 


Sekian

Rabu, 09 Maret 2022

DPR

" Seekor macan di kandang kambing menjadi kambing."

itulah perumpamaan jika ke lembaga itu. DPR.




Powered by mp3skull.com