Dear X

konten 1
konten 2
konten 3
GEOGRAFI (3) cita-cita (1) (1)

Kamis, 30 Desember 2021

kerjaan sarjana dan magister

 kebanyakan adalah Calistung? Baca Tulis Berhitung.

Membaca literatur, Menulis hasil literatur dan pemikiran, Menghitung gaji. 

GELO.

Minggu, 19 September 2021

Ide buat bikin Vlog

Mulailah membuat konten Yt dengan hal-hal yang disukai. Kalau sukanya baca, yaa isinya review buku... kalau sukanya bertani, ya, isinya tanaman... Kalau sukanya makan, isinya masakan, atau makanan enak-enak... dsb nya. Kalau sukanya belajar, isinya pelajaran...hihi...

Dari situ kita akan tahu skill apa yang kita kuasai nantinya. Lumayan..dari Blog merambah ke Yt (harus berani malu biar maju/berkembang! Ayo generasi milenial!)


Jumat, 10 September 2021

Efek Baca Goodreads

Baca ini kayak gaji gue ga ada harga nya ..wkwk
 https://lifepal.co.id/media/kartu-kredit-dipakai-orang-kaya-benaran-ada-lima/ 

Black gold

Selasa, 07 September 2021

Senangnya menjadi Peneliti

 Enaknya bisa belajar terus, berbagi ilmu untuk mashalat umat--walaupun publikasinya bayar pake kocek sendiri.. wkwk. Kita menjadi motor penggerak kemajuan & perbaikan. 

Perbaikan lingkungan...
Kok aku seperti aktivis lingkungan yang menjelma menjadi ASN di tubuh pemerintahan?
Ya, memang dari sinilah sepak terjang perjuangan yang dianugerahkan Allah SWT.

Lucunya, aku di instansi berkaitan pangan--padahal aku dulu ga gitu doyan-doyan amat makan, aku dikasitau kalo emisi tertinggi sebenarnya dari peternakan yang dari kementerian ini yang mestinya handle, dan lucunya juga, aku dulu ingin punya kebun di belakang rumah, jadi bisa metik-metik kalo mau makan >_<  Aku pernah bilang pas jalan di tangga geo, aku pengen ke desa! (sekarang menyadari, omongan malah terkabul). 

Sebenarnya, aku agak muak dengan masalah kok ga selese-selese ya negara ini (konteks lingkungan). Ternyata mafia itu memang ada. Mafia sampah ditubuh pemerintahan -_- Errrrr, aku serius... baru diceritain sama sodara yang di Pemda Ibukota. Orang-orang kayak gini, disingkirkan akan menyulitkan bagi kita secara pribadi (kalo ga punya backing yaaa), karena mereka sistematis... mending, kita brainstorming biar mereka mikir buat kebaikan diri mereka sendiri. Karena kalo kena juga imbasnya ke mereka.

Ya, dalam mengubah sesuatu kita tidak harus melawan dengan cara-cara keras, tapi POLA PIKIR nya diarahkan pada SEBAB-AKIBAT, yang akibatnya berdampak besar untuk dirinya sendiri. Untuk itulah kemampuan influencer sangat luarbiasa. Juga, dialektika.

Termasuk di Kementerian ini, isunya (karena aku ga membuktikannya sendiri), ada mafia pupuk. Padahal krusial sekali itu pupuk untuk tumbuh tanaman pangan. Salah-salah, efeknya berkelanjutan.

Ini aku "main" (berperan) dimana ya, biar aku bisa implementasikan ilmuku ini, dan (mungkin) menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk memperbaiki lingkungan, tanpa mencederai egosentrisnya manusia (sosial). 

Aku dulu berpikir tentang ilmu lingkungan kan ada 3 aspek, yang suka disebutkan ekonomi, sosial lingkungan. Konsep ini terbalik sebenarnya. Seharusnya lingkungan yang disebutkan pertama, karena lingkungan adalah faktor utama yang bisa jadi variabel sebab dan akibat, yang mana ekonomi dan sosial bisa stagnant kalau lingkungan tercemar. Ini masih pemikiranku secara kualitatis, sih, tapi sebenarnya kalau sudah tau benang-benang merahnya, apa masih perlu kuantitatif pembuktian? Data-data kuantitatif itu memang untuk meyakinkan orang, agar mau berpihak pada pemikiran kita, sehingga bertindak (action). Namun, jangan lupa, data aja suka salah atau kalau ga salah, ada kemungkinan bisa dimanipulasi saat proses pembuatan data (intinya Wallahuálam). 

Kita ini anak-anak jurusan geografi, memegang data krusial, ditempatkan pada titik-titik data center instansi, sebenarnya bisa saja kalau mau membuat suatu TIM KHUSUS untuk PERBAIKAN DATA NASIONAL. Oh, ya, ide ini paling menarik untuk direalisasikan. Sayangnya aku tak punya wewenang. Apa surat pada Bapak Djokowi akan berimpact? 

Tak perlu mencari keuntungan sepihak, ini demi tempat tinggal kita yang lebih baik. Aku bermimpi (bercita-cita) saat keluar rumahku di Jakarta, udara segar lah yang menyambut--bukan polusi! Kurasa mimpiku, adalah mimpimu juga, jika kamu menyayangi kesehatanmu :)

*with love

Sabtu, 04 September 2021

Do Different!

After I refresh my mind with some ladies (Luluk & Wira) at Toffee Coffee Margonda close to University of Indonesia, I found a good resource expectedly! this one for youtube (the creator are a doctor graduate (I think he is PhD). And you can dowonload the book in this link.

Happy reading!

 

Jumat, 03 September 2021

Biarkan aku "sok" menganalisis

Biarkan aku berbicara dengan diriku sendiri. Tanpanya aku tinggal nama.

Aku kini bekerja di sebuah institusi pemerintahan.

Dihadapkan kenyataan bahwa aku harus lebih kuat dan lebih tegar. (Padahal dulu aku biasa aja, karena baru broken heart jadi kayak gini deh..wkwk)

Belajar tentang tanah

Belajar lagi tentang peta

Belajar lagi tentang remote sensing

dan lain lain

PR-ku untuk menjadi expert banyak sekali, karena aku expertisenya mesti PEMETAAN.

Yaampun. Begitulah.

Blog UI dihapus tanpa permisson of author

Aku benar benar tak habis pikir dengan blog UI ku dihapus pihak UI karena sudah kadaluarsa.
Seharusnya mereka meminta izin dulu sebelum menghapus karya mahasiswanya...
Karya-karyaku lenyap... saat masih brilian

Mungkin

Mungkin aku ini satu satunya makhluk yang kurang bersyukur
Bukan karena kurang berdoa, tetapi karena suka ngomong "biasa" aja
Biasa aja atas hampir karunia yang sering diterima
Mau tidak mau kulafalkan kembali doa Nabi Yunus "La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin" ("Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.")

Aku punya seorang yang aku kasihi
Namanya Amrih Halil
Kita menjalani tapi tidak berpacaran
Dia berjanji di tahun 2017 akan menikahiku 2 tahun kemudian.

Namun kemudian, kandas... dan akhirnya janji tinggal janji.
Pada 2020 kami kembali CLBK
Namun aku merasa tidak jelas...
Hingga kemudian aku tanyakan, dan dia janjikan pasca latsar

Namun, karena suatu masalah
Dia memblokirku, dan kembali kandas..
Janji tinggal janji..
Menunggu tanpa kejelasan/kepastian..

Sebenarnya, mencintai yang bukan muhrimnya apakah salah?
Padahal berencana hingga ke pelaminan.
Aku apakah sia-sia dengannya, tapi aku tak menyesal mengenalnya..
Hidupku lebih berwarna warni..

Dia peduli padaku...menyayangiku...
Sayangnya, mungkin kita tak ditakdirkan bersama
Pasca setelah kandas yang kedua, aku tak punya arah lagi.
Kucoba mencari, tetapi hatiku kacau..

6 bulan kemudian, dia membuka blokirnya
Membaca status-statusku di watsapp
Dan memposting vc dengan pacar barunya..
Sepertinya aku sudah sia-sia saja

Kadang aku berpikir,
Untuk apa aku hidup... terus berjuang... dan sendirian..
Aku menangis..dan menangis..
Sudah tidak tahu lagi... apa yang kuperjuangkan...

- 3 September 2021 -

Namun, aku harus memaksakan diri untuk yakin,
Bahwa Allah punya skenario yang lebih baik...
Pelan-pelan mungkin perasaan ini hilang..
Ingatlah, jangan bermain api lagi dengan yang bukan muhrim. 

Prinsipku yang untuk ga pacaran hingga menikah, tercemar dengan adanya sebuah kata-kata "menjalani" dari seorang laki-laki bukan muhrim.
Aku diberikan api, lalu aku menerimanya...
Aku ini bodoh atau bagaimana?


"La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin" ("Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.")

Jumat, 07 Mei 2021

Diary kesekian di Kementerian

 Jumat, 7 Mei 2021 15:41 WIB dalam commuter line menuju Jakarta 


Dalam hitungan bulan sudah aku ada di Kementerian. Sudah 2 tahun lebih juga aku berada dalam ranah birokrasi pemerintahan. Dan kini, aku masuk sebagai peneliti dalam tubuh pemerintahan.


Semakin aku mengenal, banyak aku temui dalam diriku kekecewaan. Semestinya aku menemukan kebahagiaan meneliti, tetapi sontak saja bermain dengan data yang rumit, hatiku ketar-ketir entah bisa atau tidak menyelesaikannya.


Hari ini pelatihan kedua olah data sentinel 1 dengan Google Earth Engine. Sebenarnya rekan-rekanku menyenangkan. Namun aku sendirilah yang menjadi musuh diriku sendiri. Dengan cap/embel-embel aku tak suka kesulitan olah data, akhirnya, memang benar adanya berkali-kali aku mengedit-edit data sampai kepalaku pusing tujuh keliling. Dan disinilah aku, belum solat ashar, langsung pulang TENGGO dari kantor. 


Teringat pembicaraan dengan sahabatku tentang passion disela-sela waktu mengolah data tadi, kudapat kesimpulan bahwa kita tidak bisa tidak realistis, karena kita perlu uang untuk makan, berkumpul dengan teman-teman, dan hari tua. Kupikir dia passion dengan pekerjaannya: mengajar Mandarin anak-anak. Ternyata, itu diluar passionnya. 


Aku menengadah langit-langit kereta, seolah memandang menembus cakrawala, mengintari takdirku kini. Kesalaham kusadari saat memilih SMA. Dimana yang kuinginkan bukan jurusan IPA, tetapi sastra yang tidak ada di SMA ku dulu. Lantas, sepak terjangku pada dunia riset, mulai dari KIR, hingga ikut PKM Penelitian di masa kuliah beberapa kali, bahkan menjadi panitia inti olimpiade ilmiah PKM Penelitian. Bertanya-tanya, apakah aku salah jalur?


Aku mencintai lingkungan. Sedari kecil, aku memaknai kemacetan dan banjir di Jakarta. Bahkan aku memiliki ide mengirimkan surat pada presiden untuk cara membersihkan selokan agar tidak menampung sampah yang seringkali terangkut oleh aliran. Sederhana saja, hanya dengan jaring.


Aku teringat pula, pada masa kuliah. Mengapa tidak membuat pemetaan selokan-selokan? Untuk menyusuri hingga membuat selokan dan sungai kita bersih. Kenyataannya, semakin kusadari, hal itu saja tidak akan membuat sungai benar-benar bersih. Dari hulu sudah banyak pihak yang suka membuat sampah ke sungai, termasuk pula limbah. 


Menerawang kembali, aku ini mencintai lingkungan. Dan juga sastra. Nilai-nilaiku dulu hampir semua bagus di masa sekolah. Mungkinkah sebenarnya Tuhan merencanakan hal diluar orang biasa? Mungkin membuat film bertemakan lingkungan, atau cerita-cerita lingkungan pertanian yang berdampak sangat besar (setidaknya kesadaran) pada masyarakat hingga mencapai 100 persen? 


Kampanye lingkungan yang kulihat kurang berdampak. Namun era kini orang suka video, YouTube, film pun masih disukai. Ada celah untuk sosialisasi sebenarnya dari industri kreatif dalam rangka pro-lingkungan.


Bagaimana kalau aku mencoba menekuni hal itu? Sembari tidak melepaskan pekerjaanku sebagai peneliti di Kementerian--meskipun tidak terlalu memberikan nilai tambah buatku. Atau berfokus saja pada lingkungan kita yang semakin hari semakin rusak. Sayangnya, kita tanpa "wewenang" bisa berbuat apa?

Jumat, 30 April 2021

MAKNA BERJIHAD

Mungkin dari kita seringkali mendengar kata "jihad" dan mempersepsikannya dengan BERPERANG di Jalan Allah?
Setelah saya mengulik-ulik jihad itu sendiri dari beberapa sumber, ternyata termasuk jihad itu:
1. Untuk wanita yang terbaik jihadnya adalah HAJI
2. Menuntut ilmu
3. Jihad mengatakan kebenaran di hadapan penguasa zalim
4. Berbakti pada orangtua
5. Jihad melawan hawa nafsunya sendiri
6. Membantu janda dan orang-orang miskin

Selasa, 12 Januari 2021

Puisi tentang Uang

Kutakpernah ingin memikirkanmu

Kutakpernah merasa menginginkanmu

Namun hidupku tak bisa berotasi tanpamu

Karenamu aku bisa membeli makanan dan minuman

 

Dahulu aku menyimpanmu dalam dompetku

Dahulu aku mengumpulkanmu

Dahulu pula inflasi menguras dirimu

Entah menjadi tak bernilai lagi dirimu

 

Kamu adalah berkah dari Tuhan

Apabila diperoleh dengan cara yang benar

Dapat mengelolamu merupakan keahlian tersendir

Kamu mengajarkan untuk berhemat, bersedekah, dan bersabar


Uang, semua orang menginginkanmu untuk hidup

Dulu aku tidak... 

Realitanya menyatakan kamu adalah alat tukar untuk dapat hidup layak

Sombongnya diriku merasa tak membutuhkanmu


Sombongnya diriku kurang berusaha/ikhtiar

Memberanikan diri mengelolamu lebih banyak

Sombongnya aku telah berbuat boros

Yakin bahwa rejeki Tuhan tanpa berusaha lebih berhemat


Sekarang, untuk berkeluarga aku membutuhkan uang

Sekarang, untuk menghidupi anak-anak nanti dengan layak aku membutuhkan uang

Sekarang, untuk haji, umroh, dana pensiun orangtua aku membutuhkanmu

Apakah uang lebih berkuasa dari Tuhan? TIDAK, batinku


Aku yakin Tuhan akan memberi jalanku

Untuk mendapatkanmu secara halal

Ingatlah, jika bersyukur maka Allah melipatgandakan kenikmatan

Maka, aku pun bersyukur... 


Bertakwalah... karena Allah menurunkan rejeki tanpa disangka-sangka

Dimudahkan segala urusan dengan kita bertakwa pada Allah

Kepercayaan membuat semesta bekerja untuk kita

Tak hanya uang, tetapi kehidupan tunduk apabila kita semakin percaya pada Allah


Subhanallah, walhamdulillah, wa la ilaha ilalalah, wallahu akbar

Senin, 11 Januari 2021

bikin lagu jaman SMA

KESEMPATAN (OPPORTUNITY)

Lirik by Lady

Saat kulihat dirimu berpaling kamu dariku

Betapa sombongnya kamu, buat getar benci di hatiku

Pada yang lainnya, senyummu pun tampak

Buat hatiku luluh, rasa sayang pun tumbuh


Opportunity pun telah tiba

Saat kurasakan kau berpaling padaku

Kuterbenam di germerlap cahaya

Buatku sia-siakan mentari


Maafkan...aku telah membuatmu kesal

Karena tak keberdayaanku

Menghadapi detak jantungku

Kuberjanji tak kan ulangi..kebodohanku!



Powered by mp3skull.com