Dear X

konten 1
konten 2
konten 3
GEOGRAFI (3) cita-cita (1) (1)

Minggu, 19 September 2021

Ide buat bikin Vlog

Mulailah membuat konten Yt dengan hal-hal yang disukai. Kalau sukanya baca, yaa isinya review buku... kalau sukanya bertani, ya, isinya tanaman... Kalau sukanya makan, isinya masakan, atau makanan enak-enak... dsb nya. Kalau sukanya belajar, isinya pelajaran...hihi...

Dari situ kita akan tahu skill apa yang kita kuasai nantinya. Lumayan..dari Blog merambah ke Yt (harus berani malu biar maju/berkembang! Ayo generasi milenial!)


Jumat, 10 September 2021

Efek Baca Goodreads

Baca ini kayak gaji gue ga ada harga nya ..wkwk
 https://lifepal.co.id/media/kartu-kredit-dipakai-orang-kaya-benaran-ada-lima/ 

Black gold

Selasa, 07 September 2021

Senangnya menjadi Peneliti

 Enaknya bisa belajar terus, berbagi ilmu untuk mashalat umat--walaupun publikasinya bayar pake kocek sendiri.. wkwk. Kita menjadi motor penggerak kemajuan & perbaikan. 

Perbaikan lingkungan...
Kok aku seperti aktivis lingkungan yang menjelma menjadi ASN di tubuh pemerintahan?
Ya, memang dari sinilah sepak terjang perjuangan yang dianugerahkan Allah SWT.

Lucunya, aku di instansi berkaitan pangan--padahal aku dulu ga gitu doyan-doyan amat makan, aku dikasitau kalo emisi tertinggi sebenarnya dari peternakan yang dari kementerian ini yang mestinya handle, dan lucunya juga, aku dulu ingin punya kebun di belakang rumah, jadi bisa metik-metik kalo mau makan >_<  Aku pernah bilang pas jalan di tangga geo, aku pengen ke desa! (sekarang menyadari, omongan malah terkabul). 

Sebenarnya, aku agak muak dengan masalah kok ga selese-selese ya negara ini (konteks lingkungan). Ternyata mafia itu memang ada. Mafia sampah ditubuh pemerintahan -_- Errrrr, aku serius... baru diceritain sama sodara yang di Pemda Ibukota. Orang-orang kayak gini, disingkirkan akan menyulitkan bagi kita secara pribadi (kalo ga punya backing yaaa), karena mereka sistematis... mending, kita brainstorming biar mereka mikir buat kebaikan diri mereka sendiri. Karena kalo kena juga imbasnya ke mereka.

Ya, dalam mengubah sesuatu kita tidak harus melawan dengan cara-cara keras, tapi POLA PIKIR nya diarahkan pada SEBAB-AKIBAT, yang akibatnya berdampak besar untuk dirinya sendiri. Untuk itulah kemampuan influencer sangat luarbiasa. Juga, dialektika.

Termasuk di Kementerian ini, isunya (karena aku ga membuktikannya sendiri), ada mafia pupuk. Padahal krusial sekali itu pupuk untuk tumbuh tanaman pangan. Salah-salah, efeknya berkelanjutan.

Ini aku "main" (berperan) dimana ya, biar aku bisa implementasikan ilmuku ini, dan (mungkin) menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk memperbaiki lingkungan, tanpa mencederai egosentrisnya manusia (sosial). 

Aku dulu berpikir tentang ilmu lingkungan kan ada 3 aspek, yang suka disebutkan ekonomi, sosial lingkungan. Konsep ini terbalik sebenarnya. Seharusnya lingkungan yang disebutkan pertama, karena lingkungan adalah faktor utama yang bisa jadi variabel sebab dan akibat, yang mana ekonomi dan sosial bisa stagnant kalau lingkungan tercemar. Ini masih pemikiranku secara kualitatis, sih, tapi sebenarnya kalau sudah tau benang-benang merahnya, apa masih perlu kuantitatif pembuktian? Data-data kuantitatif itu memang untuk meyakinkan orang, agar mau berpihak pada pemikiran kita, sehingga bertindak (action). Namun, jangan lupa, data aja suka salah atau kalau ga salah, ada kemungkinan bisa dimanipulasi saat proses pembuatan data (intinya Wallahuálam). 

Kita ini anak-anak jurusan geografi, memegang data krusial, ditempatkan pada titik-titik data center instansi, sebenarnya bisa saja kalau mau membuat suatu TIM KHUSUS untuk PERBAIKAN DATA NASIONAL. Oh, ya, ide ini paling menarik untuk direalisasikan. Sayangnya aku tak punya wewenang. Apa surat pada Bapak Djokowi akan berimpact? 

Tak perlu mencari keuntungan sepihak, ini demi tempat tinggal kita yang lebih baik. Aku bermimpi (bercita-cita) saat keluar rumahku di Jakarta, udara segar lah yang menyambut--bukan polusi! Kurasa mimpiku, adalah mimpimu juga, jika kamu menyayangi kesehatanmu :)

*with love

Sabtu, 04 September 2021

Do Different!

After I refresh my mind with some ladies (Luluk & Wira) at Toffee Coffee Margonda close to University of Indonesia, I found a good resource expectedly! this one for youtube (the creator are a doctor graduate (I think he is PhD). And you can dowonload the book in this link.

Happy reading!

 

Jumat, 03 September 2021

Biarkan aku "sok" menganalisis

Biarkan aku berbicara dengan diriku sendiri. Tanpanya aku tinggal nama.

Aku kini bekerja di sebuah institusi pemerintahan.

Dihadapkan kenyataan bahwa aku harus lebih kuat dan lebih tegar. (Padahal dulu aku biasa aja, karena baru broken heart jadi kayak gini deh..wkwk)

Belajar tentang tanah

Belajar lagi tentang peta

Belajar lagi tentang remote sensing

dan lain lain

PR-ku untuk menjadi expert banyak sekali, karena aku expertisenya mesti PEMETAAN.

Yaampun. Begitulah.

Blog UI dihapus tanpa permisson of author

Aku benar benar tak habis pikir dengan blog UI ku dihapus pihak UI karena sudah kadaluarsa.
Seharusnya mereka meminta izin dulu sebelum menghapus karya mahasiswanya...
Karya-karyaku lenyap... saat masih brilian

Mungkin

Mungkin aku ini satu satunya makhluk yang kurang bersyukur
Bukan karena kurang berdoa, tetapi karena suka ngomong "biasa" aja
Biasa aja atas hampir karunia yang sering diterima
Mau tidak mau kulafalkan kembali doa Nabi Yunus "La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin" ("Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.")

Aku punya seorang yang aku kasihi
Namanya Amrih Halil
Kita menjalani tapi tidak berpacaran
Dia berjanji di tahun 2017 akan menikahiku 2 tahun kemudian.

Namun kemudian, kandas... dan akhirnya janji tinggal janji.
Pada 2020 kami kembali CLBK
Namun aku merasa tidak jelas...
Hingga kemudian aku tanyakan, dan dia janjikan pasca latsar

Namun, karena suatu masalah
Dia memblokirku, dan kembali kandas..
Janji tinggal janji..
Menunggu tanpa kejelasan/kepastian..

Sebenarnya, mencintai yang bukan muhrimnya apakah salah?
Padahal berencana hingga ke pelaminan.
Aku apakah sia-sia dengannya, tapi aku tak menyesal mengenalnya..
Hidupku lebih berwarna warni..

Dia peduli padaku...menyayangiku...
Sayangnya, mungkin kita tak ditakdirkan bersama
Pasca setelah kandas yang kedua, aku tak punya arah lagi.
Kucoba mencari, tetapi hatiku kacau..

6 bulan kemudian, dia membuka blokirnya
Membaca status-statusku di watsapp
Dan memposting vc dengan pacar barunya..
Sepertinya aku sudah sia-sia saja

Kadang aku berpikir,
Untuk apa aku hidup... terus berjuang... dan sendirian..
Aku menangis..dan menangis..
Sudah tidak tahu lagi... apa yang kuperjuangkan...

- 3 September 2021 -

Namun, aku harus memaksakan diri untuk yakin,
Bahwa Allah punya skenario yang lebih baik...
Pelan-pelan mungkin perasaan ini hilang..
Ingatlah, jangan bermain api lagi dengan yang bukan muhrim. 

Prinsipku yang untuk ga pacaran hingga menikah, tercemar dengan adanya sebuah kata-kata "menjalani" dari seorang laki-laki bukan muhrim.
Aku diberikan api, lalu aku menerimanya...
Aku ini bodoh atau bagaimana?


"La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin" ("Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.")



Powered by mp3skull.com