Beberapa hari lalu, tepatnya hari Rabu 10 Maret 2012, Balai Sidang menggelar ekspedisi ke Pulau Kalimantan. Sayangnya kalau tidak terlalu tertarik pada suatu hal, kebiasaan saya adalah cuek--jadi disini saya merugi tidak bisa memberi informasi spesifik. Intinya, apabila tidak salah diadakan TMII , dan kalau mau ikut Kalimantan secara GRATIS ambillah cuti kuliah hingga tahun depan -__- sebuah proyek yang cocok untuk mereka-mereka yang semester akhir dan perlu topik skripsi. Tentu saja, kecuali kalau mau meneruskan 'proyek' dosen--alias menjadi tools kepentingan dosen. Ide dari diri sendiri tidak berkibar~
Karena kerjaan gw dituntut buat update berita, baca-baca mulu, meskipun gw emang kadang males update berita, tapi karena gw manusia, berusahalah gw untuk update. Lantas, gw menemukan sebuah link secara tidak sengaja. Exploring Kalimantan.
Bagus banget ya Kalimantan itu :D sekejap gw terpesona melihat megahnya kota-kota disana. Namun saat melihat episod delta di Mahakam ada sesuatu yang aneh. Keganjilan. Bukan berarti gw membahas ini mau menjatuhkan citra Kalimantan, lho! Justru sebaliknya.
Okelah divideo itu Kalimantan terlihat indah dipandang mata. Well, info yang gw dapat dari Kalimantan adalah daerah mereka sebagian besar rawa. Bagaimana bisa rawa menjadi perkotaan? Lalu, di video itu terdapat bagian Tarian Malaysia ditampilkan (tentu: di Kalimantan). Masalahnya, bukankah selama ini info dalam negeri sering membanding-bandingkan Malaysia dengan Indonesia--kadang malah membuat Indonesia agak rendah -___- Adanya tarian itu menunjukkan bahwa ada probabilitas Indonesia dan Malaysia sudah "berteman".
Lantas, apa yang terjadi di daerah perbatasan sana, kalau yang ditampilkan di video sini hanyalah kota-kota besarnya saja?
Ingat, pas ada video tentang wilayah Jakarta, yang disorot bagian yang bagus-bagusnya saja, seperti Monas, Bundaran HI (biasanya bundaran HI ditampilkan di TV buat background syuting), dan tempat-tempat yang keren. Padahal di Jakarta Selatan saja yang strategis kemana-mana jelas tidak terlalu bagus--kalau Anda tidak turun dari mobil Anda. Silahkan Anda cek sendiri, bagaimana keadaan kota jika hujan, lalu perhatikan sisi ujung badan jalan. Perhatikan juga coretan-coretan di busway jembatan yang baru saja dibangun. Dan juga kemegahan iklan rokok di setiap sudut strategis kota (*what d' maksud coba gw nyinggung rokok -__-*).
Apakah itu juga yang berlaku di Kalimantan?
Sebuah pertanyaan yang tiba-tiba membuatku ingin mengunjungi Kalimantan.
Lantas, jika gw udah kesana, apa yang bisa gw lakukan untuk membuat lebih baik? Siapa saya, sejujurnya, sampai bisa membuat sebuah perubahan?
Di dunia ini ada juga keganjilan lain.
Coba liat video EARTH HOUR . http://www.youtube.com/watch?v=4Mxjbip6y04
bagaimana persepsi kalian tentang video itu?
inti video itu bagi gw tidak lain adalah MATIKAN LISTRIK. Ganti dengan lilin.
saat pertama kali melihat gw kira itu sebuah video kristenisasi masal (dodolnyaa...gara-gara setau gw biasanya mereka pakai lilin).
*video itu agak membuang waktu--9 menit--zz tapi appreciate lah yang bikin, lagipula gw belum bisa buat video sebagus itu.
Apa begitu juga pendapat kalian?
Lantas, belum dijelaskan, kenapa harus mematikan listrik. Apa lilin jauh lebih baik daripada listrik?
Justru lilin yang dibakar menyumbangkan asap yang mengandung berbagai gas berbahaya, seperti karbondioksida, bahkan bisa menyebabkan terganggunya WIFI.
Ada sebuah peneliti (Theo de Kok) yang menyebutkan, "Dari lilin yang menyala sehari penuh kami mendapati partikel 20 kali lebih banyak dibanding jalan yang sibuk lalu lintasnya. Sulit dipercaya kadarnya sangat tinggi sehingga kami harus melaporkannya ke masyarakat.” European Respiratory Journal.
..nyala lilin dan dupa di dalam gereja bisa melepaskan partikel yang berpotensi menyebabkan kanker dalam tingkat membahayakan…
Menurut British Thoracic Society (BTS) polusi partikel, di luar maupun di dalam ruang, berbahaya bagi kesehatan paru-paru dan bisa menyebabkan penyakit pernapasan seperti emphysema dan bronkitis.
Di Maastricht, periset juga menemukan senyawa pemicu kanker seperti polycyclic aromatichydrocarbons serta berbagai radikal bebas yang tidak diketahui jenisnya dengan kadar yang tinggi dari nyala lilin dan dupa tersebut.
Atom-atom radikal bebas adalah sumber dan pemicu berbagai jenis tumor dan kanker.
Sayangnya di literatur lain disebutkan bahwa pengaruh buruk dari sinar listrik dapat menimbulkan gejala-gejala penyakit: perasaan lelah, kekurangan energi, kurang daya konsentrasi, sakit kepala, sulit tidur, perasaan takut, depresi sampai daya seksulitas berkurang. Bahkan ahli NASA mengatakan bahwa sinar listrik dapat menyebabkan kanker.
Jadi disini kesimpulan yang didapat masih mengawang-awang. Bagus manakah listrik apa lilin? Kenyataannya alasan kenapa makin banyak kebutuhan listrik di dunia adalah semenjak ditemukan listrik, semakin banyak penciptaan alat yang memudahkan manusia yang menggunakan listrik itu sendiri. Agaknya mematikan listrik, terdengar konyol dan kurang sesuai realita.
Gw 100% lebih yakin pasti orang-orang yang syuting video itu sampai saat ini tetap menggunakan listrik.
Ketergantungan apapun terhadap sesuatu pasti ada konsekuensinya. Tidak terkecuali pula pada listrik. Jadi kalau suatu hari listrik terganggu entah karena badai matahari dan hal-hal diluar keterjangkauan manusia, apa bayanganmu tentang hal yang bisa digunakan selain listrik, dan tentunya sama fungsinya dengan listrik.
Dalam hal ini gw berpikir soal air. Adalah jawaban terbodoh, karena jika energi menggunakan air, maka air yang sudah langka menjadi semakin langka. Kalau mau bilang air laut, silahkan. Tapi kalau 1 variabel kehidupan terganggu, maka yang lain tidak akan seimbang lagi. Kalau manusia mengkonversi air laut menjadi energi, bagaimana ikan di laut, lalu bagaimana pendapatan nelayan, manusia masih mengkonsumsi ikan lho! Bagaimana pula keseimbangan evaporasi dengan presipitasi? Ingat kan kalau curah hujan itu sebenarnya seimbang--takaran yang teruap dan yang jatuh (dan setiap tahun semestinya seimbang takarannya--jika normal).
Semakin banyak menggunakan, semakin banyak membayar, kawan.
Hidup ini tidak ada yang gratis.
Jadi jika sekarang kamu sedang membaca ini pun, sebetulnya kamu merugikan diri--> pertama kesehatan mata, radiasi, waktu, etc,,
Kreatif itu baik. Kreatif-lah melalui pilihanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
merci beaucoup~ :) your opinion's so valuable for me