Beberapa hari lalu, sebelum ditraktir es krim sama teman KL tercinta, ngumpul rapat KSG dulu, dan pas banget ada 2 kucing unyuuu>_< gw holic banget sama kucing, dan akhirnya gw gendong deh tuh kucing. Pas itu ada temen gw yang cowok yang semena-mena ngambil kucingnya -___- sebelnya dengan sok dewasa bilang, jangan ntar kena toksoplasma.. dalam hati gw agak sebel, secara gw tau tentang toksoplasma, dan ngerasa dia itu kan bukan apa-apa gw, kayak ngatur-ngatur gw gitu..sebel......!! Dan gw beragumen, bahwa gw kan belum hamil n married.
Jadi gw penasaran emang toksoplasma, cuma buat cewek aja?? nggak ternyata!! *menang telak.
Tadinya gw mau tag di fb temen gw itu -_- tapi yaudahlah ya, kapan-kapan aja gw argumenin dia. Ya, bukannya gw gak suka ada temen gw yang peduli, tapi menurut gw, agak kurang sopan aja, orang gw lagi seneng-seneng ngelus kucing eh diambil.. -__-
Lagian, cara nyuci tangan gw juga bener kok!
Semua
orang pasti pernah mencuci tangan. Namun apakah setiap dari kita memang
benar-benar bersih melakukannya? Mencuci tangan pun belum tentu bersih, jika
tidak melakukannya dengin teknik yang baik. Berikut langkah-langkahnya:
Cuci tangan 20-30 detik (ada yang menyebutkan
15-20 detik, tapi minimal ternyata 20 detik—berdasarkan Standar Operasional prosedural hand hygiene--elearning.mmr.umy.ac.id/file.php/1/.../SOP_Hand_Hygiene.pptx ).
Cara: Basahi sampai bersih & rata tangan kita dengan air bersih yang MENGALIR
--- Sabuni telapak tangan hingga sabun BERBUSA --- Usap-usap kedua telapak,
sela jari, punggung tangan merata --- bersihkan jari dan kuku jari sampai
bersih --- bilas dengan air bersih mengalir sampai busa sabun tidak tersisa –
lap tangan hingga kering.
Tips:
- Mempergunakan
air bersih MENGALIR. Jika mencelupkan tangan saat mencuci tangan, kuman-kuman
hanya berputar di wadah, dan bisa menempel lagi ditangan.
- Gosok
sabun hingga berbusa agar kuman-kuman mati. Jika sabun batangan, bilas sabun
sebelum dan sesudah mempergunakannya.
-Keringkan tangan dengan kain bersih--
Lebih baik gunakan serbet kertas. Jika di tempat umum, MATIKAN keran DENGAN
serbet kertas.
- Kuku
jari sebaiknya dipotong agar tidak
menjadi sarang penyakit. Jika kuku panjang, rawatlah dengan baik dan hindarkan
dari benturan/cedera kuku agar kuku tidak terluka atau terlepas.
Akhirnya ini dia ringkasan toksoplasma dari berbagai sumber:
Toksoplasma telah
menginfeksi jutaan orang di dunia, disebabkan infeksi parasit Toxoplasma
gondii oocysts (toksoplasmosis), yang berukuran lebih besar daripada virus
dan lebih kecil dari kuman. Telah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia.
Jika daya tahan tubuh
lemah, menyebabkan masalah kesehatan serius.
Menginfeksi siapa saja?
Tidak pandang bulu.
Burung, kucing, ikan, kelinci, sapi, kambing, babi, hewan ternak hingga manusia bisa
terjangkit penyakit ini. (“Semua binatang dan manusia punya potensi penularan
yang sama,” dr. Hendro Adi Kuncoro dari RS Kasih Ibu).
Pada kucing, penularan
melalui tinja (100 juta oocysts).
Dari peneliti National Institute of Health, Michael Grigg, ada bentuk
baru dari toxoplasma gondii yakni tipe X, yang merupakan kombinasi strains
tipe II dan strain unik dari parasit, dan mengerikannya cukup
kebal terhadap ultraviolet dan
pemutih klorin. Hanya pembekuan atau pemanasan bisa membunuh oocysts. Tidak semua kucing
menularkan oocysts, namun mayoritas ditularkan saat kucing berusia
muda
Namun, pada Pidato Pengukuhan
Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu 13
Juli 2011 oleh Prof. Dr. drh. Sri Hartati, S.U. “Toksoplasmosis Pada Kucing Dan
Implikasinya Terhadap Kesehatan Masyarakat” , Toksoplasma
merupakan salah satu jenis penyakit zoonosis
memang erat kaitan dengan kucing sebagai inang definitif, NAMUN RESIKO
TERTULAR LANGSUNG SANGAT KECIL. Biasanya manusia tertular melalui DAGING ½ MATANG/
MENTAH, bahkan SAYURAN MENTAH/TIDAK
DICUCI BERSIH.
Metode penularan?
3 cara: (1)Tertelan; (2)Melalui
kotoran dan cairan tubuh seperti air liur, sperma; (3)Transfusi darah serta
donor organ.
Menyantap & menyentuh
daging pun bisa tertular. SUMBER UTAMA: kotoran kucing & daging setengah
matang/tidak matang yang terinfeksi.
Karakteristik parasit toksoplasma:
- Bertahan hidup: menempel pada berbagai organ dan
jaringan makhluk hidup. Berkembang biak di sel darah putih, jaringan parenkim
dan sel endotel. Saluran cerna binatang, sehingga telur (oosit) toksoplasma ikut
terbuang melalui kotoran.
-Oosit yang hidup di kotoran & tanah lembab mampu
bertahan hidup s/d 1 tahun, sambil menunggu induk semang baru.
Gejala:
Tidak hanya pada wanita, kaum Adam pun bisa terkena. Krena
fisik lebih kuat dari wanita, kaum Adam sering diremehkan dan seringkali disangka
TB (tuberkulosis) atau gejala penyakit influensa. Toksoplasma dapat menyerang organ
manapun termasuk organ reproduksi.
Pada pria: kemandulan disebabkan parasitisme menyerang spermatogenesis, dimana sperma cenderung
lebih kental dibandingkan pria sehat.
Kasus lebih berat (disebut cerebral toxoplasmosis) akan terjadi sakit
kepala yang berat, kejang otot, kelebihan cairan di otak (encephalitis), mati rasa
pada salah satu sisi badan, perubahan kepribadian dan mood, serta gangguan
penglihatan.
Penderita
terbagi 2: simptomatis (menunjukkan gejala klinis) & asimptomatis (tanpa gejala). Asimptomatis baru diketahui saat mulai ada keluhan, seperti
sulitnya mempunyai anak, padahal sudah menikan
bertahun-tahun.
-Kekebalan manusia relatif tinggi, sehingga 80-90% tak
terlalu terdeteksi. Ini disebabkan gejala tak berbeda jauh dengan gejala flu
ringan (badan agak demam, sakit kepala, lemas hingga gangguan kulit dan bengkak
pada kelenjar getah bening). Daya tahan tinggi, maka toksoplasma membentuk kista,
menempel pada jaringan tubuh, dan siap menginfeksi jika pasien kembali terpapar
toksoplasma dalam jumlah besar.
-Jika kekebalan rendah (ex. pasien TBC, HIV/AIDS atau
bayi): jika parasit menginfeksi mata, bisa mengalami gangguan penglihatan (pandangan
kabur, kerusakan retina sampai kebutaan). Infeksi pada jantung, bisa mengalami kerusakan
katup jantung. Infeksi pada jaringan syaraf & otak, menimbulkan sakit kepala, rasa baal (mati
rasa) sebagian anggota tubuh hingga menimbulkan kejang-kejang yang berujung
pada kematian.
#fakta: kasus fatal akibat toksoplasma jumlahnya kecil
sekali! Namun, perlu diwaspadai kedatangan toksoplasma tanpa gejela ini, sebab
tanpa penanganan medis, toksoplasma dapat bertahan hidup hingga seumur hidup
Anda.
Dampak Toksoplasma
- menyebabkan cacat
seumur hidup hingga kematian.
-pada ibu hamil àtoksoplasmosis sebelum maupun selama kehamilan dapat
menular ke janin sehingga dapat menyebabkan keguguran & kecacatan bayi (ukuran
kepala bayi lebih kecil/besar dari normal, cacat mental, kebutaan, tuli, dsb).
Pencegahan:
- (jika manusia
menyantap daging yang terinfeksi toksoplasma dalam keadaan setengah matang,
parasit yang bertahan dalam bentuk kista ini bakal ikut tertelan dan berkembang
biak).
-
Kista toksoplasmosis di dalam daging baru mati & tidak
menulari jika sudah
dipanaskan >66
derajat Celcius, atau sudah diasap
(dr. Indra-k ketua
Persatuan Androlog Indonesia (PADI)).
-
Melakukan
tes TORCH (toksoplasma, rubella, cytomegallovirus, herpes). Karena toksoplasma dapat
menyerang bagian organ tubuh manapun, maka pengobatannya dilakukan dengan
menyembuhkan &
memulihkan infeksi pada organ tubuh tersebut.
-
Obat-obatan
membantu memerangi toksoplasma dengan 2
cara: (1)menjaga
sistem kekebalan;
(2)Obat-obatan tertentu membantu pertahan tubuh melawan
penyakit dalam waktu lama.
Namun reaksi alergi, gangguan perut atau
kurang darah
bisa terjadi jika
pemberian obat-obatan tidak cocok.
- Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah menjaga sistem
kekebalan dengan memakan makanan yang sehat, cukup istirahat dan olah
raga, dan jauhi alkohol, rokok, serta obat bius. Tak hanya itu, hindari
sumber-sumber yang sering menyebabkan tokso.
-pada ibu hamil (berlaku juga untuk semua orang)
- Periksa kesehatan (skrining) pranikah untuk memastikan Anda dan pasangan
benar-benar sehat.
- Periksa kesehatan
ketika merencanakan kehamilan, supaya dapat segera diambil tindakan pencegahan
jika terjadi toksoplasmosis atau infeksi lainnya.
- Konsumsi daging yang
benar-benar matang atau tidak ada lagi bagian yang berwarna merah muda. Daging
yang dibekukan (disimpan dalam freezer) selama beberapa hari, daging asap,
biasanya tidak mengandung tokso, tetapi sebaiknya tetap dimasak sebelum
disantap.
- Minum susu yang sudah
dimasak atau dipasteurisasi.
- Cuci tangan dengan
sabun dan air hangat setelah mengolah daging. Cuci juga peralatan memasak
seperti pisau, talenan, dan mangkuk bekas tempat daging mentah, sampai
benar-benar bersih.
- Cuci buah-buahan dan
sayuran dengan air mengalir yang bersih.
- Hati-hati bila
menyantap lalapan di warung makan. Pastikan lalapan tersebut sudah dicuci.
- Kupas buah-buahan
sebelum dimakan.
- Minum air yang bersih
dan matang.
- Hindari kontak langsung
dengan kotoran kucing atau gunakan sarung tangan saat merawat kucing.
- Kenakan sarung tangan
ketika berkebun atau berkegiatan dengan tanah liat yang mungkin terkontaminasi
kotoran hewan. Bersihkan peralatan berkebun sesudahnya.
- Periksakan hewan
peliharaan secara teratur ke dokter hewan.
Sumber
: Sehat Plus/ No. 8 / vol. 3/ tahun 2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
merci beaucoup~ :) your opinion's so valuable for me