Dear X

konten 1
konten 2
konten 3
GEOGRAFI (3) cita-cita (1) (1)

Selasa, 15 November 2011

Kesepian si “Anggar” SEA GAMES di pagi hari

*WARNING!
Tulisan ini gak sesuai EYD karena emang unek-unek penulis juga. Hehe.
Hasil curi-curi waktu sebelum kuliah... :p

Gambar ini diambil dari 

Namanya juga belum punya kamera berpixel bagus..hehe. Harap maklum :D
*doakan ya beberapa bulan dekat ini,, hihi.

Well, kemarin, Selasa 15 Agustus 2011 gw bela-belain datang ke Balairung UI sebelum kuliah satu-satunya gw yang jam 10. Lumayan juga bisa dating ke balairung beberapa menit sebelum pertandingan dimulai, yang katanya jadwal yang gw baca di http://www.ui.ac.id/id/notice/archive/5418 sih mulainya jam 9:00 T_T tapi ternyata, baru jam 10 kurang dimulai..huhu.

Setelah naik bikun dari gerbatama, mulailah penulis ngebolang ke balairung XP. Lewat Pocin, jalan setapak, (akhirnya lewat jalan sini juga…udah lama bangeet!), halte sepeda kuning, lewatin jalan setapak lagi.

Dari sinilah gw dapet kenalan baru lagii… *perjalanan membawa teman, euy. Dan tak disangka dari yang gw dipanggil “mbak” oleh mereka, ternyata dua orang itu seangkatan sama gw! *berasa muda jadinya* Sebutkan W dan U. Kalo nama gw T jadi WTU deh alias Wilayah Usaha Tani dimata kuliah gw hari itu….wakaka.. Sori, garing abis.

Ada 3 baliho sebelum masuk. Sambil bernostalgia dalam pikiran gw sendiri tentang kelompok kecil departemen gw yang pas itu ngumpul disitu, gw melihat sekeliling balairung. Mobilnya tidak sebanyak saat Obama datang. Dan pengamanan gak seketat saat itu. *ya iyalah!*

Oke. Maksudnya, gw terkejut kok gak padat ya parkirannya? Mana supporternya? Mana??? Lebai mode on.

Lanjut abis masuk et foto-foto, terlihatlah stand-stand aksesori, salah satunya indosat (yang dikirain promo ternyata enggak alias lagi jual kipas, topi, dan apapun berbau Sea Games), ada lagi sebelah kanannya batik-batik dijual. Sebelah kanannya lagi ada 2 stand dan gw lupa apa. Lanjut lagi sebelah kanannya yaitu persis disebelah kiri panggung ada tatanan stand yang terbilang unik. As if I’ve a camera, I will catch myself at this moment! I like a unique design of arsitecture, and in this case is design of this stand. Ternyata itu bukan stand, ckck…

Para pemain anggar bisa dihitung jadi latihan di luar balairung. Pertama kali liat pemain anggar main selain di komik detektif conan! XD senengnyaaa..
Baru tau juga alas mereka panjang banget, strukturnya kayak seng buat atap warung deket rumah gw..huehehe. Jadi pengen tau terbuat dari apa, ya? Dan senamnya belum pernah gw liat diolahraga lainnya. Jadi tuh tangan direnggangin kayak kain yang dilambai-lambai..

Saat naik ke tribun, baru ada anak SD yang paling banyak. Nun jauh disebelah kiri gw ada 2-3 orang pake baju polisi. Baru beberapa bangku tribun yang ditempati, intinya kok tumben ya balairung yang dulu pas paduan suara pengap, jadi dingin gini? Hehe.

Sepi.
Spanduk besar bertulisan “Indonesia harus juara” yang diseberang panggung saat wisuda, ditribun yang satu lantai dengan gw, sepi dengan penonton. Cuma ada di tempat gw paling banyak, seberang jauh, lainnya (?).

Sebelum dimulai, pemain anggar pemanasan lebih dahulu masing-masing. Ada yang lari-lari, pemanasan dengan lompat-lompat, ada yang langsung bertarung.
Ternyata pemain anggar itu bermain dalam arena persegi panjang yang bisa dilewati dua orang kalo dirapatkan. Kecil juga, dan permain mereka maju-mundur dengan pedang ditangan. Seperti bermain game virtual.
Ohya, arena mereka ada 6, dengan 3 x 2 disejajarkan.
Pemain rata-rata belum menggunakan pengaman saat bermain, namun ada pula yang disebelah kanan sudah memakai penutup kepala. Jadi ingat Heiji J #detektif conan

Setelah datang rombongan anak SMA 48, yang entah kenapa kok terlihat lebih kecil anak-anaknya dibanding SMA gw dulu, padahal gw dulu pernah bandingin SMA gw sama SMA lain itu anak SMA gw kecil proporsi tubuhnya. (biar kecil, yang penting otak encer…haha). Mereka membawa bendera Indonesia dengan tiang kayu, dikibar-kibarin disebelah kiri, dan 1 spanduk besar bendera Indonesia disebalah kanan. Ada juga bendera-bendera Indonesia kecil, tapi hanya sedikit anak  SMA yang membawa.

Kemudian, datanglah bapak-bapak yang memberi bendera-bendera negara lain, salah satunya Malaysia. Ada juga bendera Brunei yang ada mahkota ditengahnya (kuning-putih-hitam-kuning), Thailand, Laos, dan bendera lain. Gw perhatikan dia menyuruh satu anak yang membawa bendera besar tanpa tongkat, ke anak lainnya. Dan berkeliaran bendera tersebut dengan bebasnya di rombongan pemuda bangsa kita ini. Tapi belum semua memegang benderanya, sih.

Saat bapak itu kembali membagikan di rombongan sebelah kiri anak SMA tersebut, ada yang menyeletuk: “Kami mau bendera Indonesia, Pak! Bukan bendera lain” (cewek)
“Ini bendera Malaysia, Pak! Woi, woi, dengerin: Jangan ada yang pegang bendera Malaysia!” (cowok).

Salut~ sama yang nasionalismenya tinggi kayak dua anak itu. J

Kalo dipikir-pikir, ini aja baru masalah bendera, belum masalah kepentingan kayak KTT nanti di Bali. Kalo masalah bendera aja udah terpecah-belah sebelum kedua anak tadi inisiatif berbicara, bagaimana masalah kerjasama antar negara? Padahal dalam hal kerjasama antar negara, 1 negara dengan negara lain kepentingannya saling bertemu dan mungkin dari hasil kesepakatan bersama ada kepentingan terselubung dari bangsa lain yang ternyata merugikan rakyat Indonesia. Kelihatannya sesuatu yang elit, keren, hebat bagi kemajuan yang terlihat nanti, akan tetapi kenyataannya ada satu hal terbalik dengan harapan masyarakat Indonesia.

~~        ♫    ~~        ♪  ~~        ♫  ♫     ~~       ♪  ~~         ~~     


Nb.
Banyak hal baru dalam permainan anggar yang baru gw tau…
-ada bantal merah yang diujung masing-masing area pemain, yang talinya disangkutin ke celana si anggar. Cari-cari tau ternyata poin anggar bergantung dari tarik-tarikan tali dengan langkah pemain anggar.
CMIIW ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

merci beaucoup~ :) your opinion's so valuable for me



Powered by mp3skull.com