Ada satu momen hari ini yang mematahkan. Pas banget dengan virus AADC yang ditularkan temen sejurusan,, dan salah satu puisinya yang langsung gw falling in love:
Kulari ke hutan kemudian menyanyiku
kulari ke pantai kemudian teriakku
sepi, sepi dan sendiri
aku benci
Aku ngin bingar
aku mau di pasar
bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga
jika ku sendiri
Pecahkan saja gelasnya
biar ramai
biar mengaduh sampai gaduh
Ah...ada malaikat menyulam
jaring laba-laba belang
di tembok keraton putih
kenapa tak goyangkan saja loncengnya
biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan
belok ke pantai ....
Hari ini gw dihadapkan pada 3 pilihan... satu dengan obsesi rasa penasaran saya, satu dengan momen untuk tameng kepenatan kuliah, yang lain dengan seorang yang membutuhkan saya yang tidak berbicara.
saya terkalahkan oleh rasa penasaran saya..
dalam hening saya melangkah
dalam hening saya tak bisa beranjak untuk tidak berpikir
bahwa saya ingin lepas dari obsesi
saya tau obsesi ini menghidupkan saya
obsesi yang saya maksud adalah rasa penasaran saya
namun saya butuh refreshing
jarang momen seperti itu
tidak ada yang salah
mereka membebaskan saya,
tidak mendikte adalah teman-teman yang baik
saya seharusnya lebih koleris pada diri saya. mungkin saya belum adil untuk hari ini?
bagaimanapun semua telah terjadi
dan ini mengingatkan saat saya berumur 13 tahun dulu
kemudian saya kembali mengingat sesuatu di gedung sebelah tempat hening itu
tentang dia, keinginan untuk tau lebih banyak
tapi saya hancurkan dahulu dari ketidakrespekan saya
pada akhirnya saya tau bahwa saya tak terlihat
tapi
berkatnya saya jadi ingin berbuat lebih
ingin terus mencoba, berusaha, lebih mengimbangi
saya akan lanjut dan bersinar :)
AMIN!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
merci beaucoup~ :) your opinion's so valuable for me