Dear X

konten 1
konten 2
konten 3
GEOGRAFI (3) cita-cita (1) (1)

Selasa, 22 Maret 2022

Rujuk terooos! (Pengalaman BPJS)

 Dengarkan curhatku tentang dirinya…
Betapa lelahnya….dirujuk melulu….
(nada “Dengarkanlah Curhatku”—lagu….)

 

Ya, tulisan di bawah ini tidak lain merupakan curhatanku, saat dirujuk melulu ke RS A, B, C, D hingga bisa-bisa dihitung lebih sebulan. Dengan BPJS, tingkat 1 loh padahal. Jadi PNS gini amat.

Perjalananku mencari penyembuhan skoliosis yang diketahui dari SMP kelas 2, berawal dari tahun 2014 di RS Siaga, Pejaten. Saat itu aku sedang skripsi. Kalau aku tak memaksa pada ortu, tak akan tahu lagi kisahku sekarang. Jadi, disana setelah diperiksa, disarankan dengan badong atau semacam alat untuk memperbaiki tulang belakang dari gips.

Setelah sekitar sepekan jadi, dan menghabiskan dana yang tidak sedikit untuk pembuatan alat tersebut, aku menggunakan sesekali, dan ternyata tidak terlalu berdampak (karena jarang pakai sebab panas!). Jujur saja, aku kecewa, karena ortuku tidak perhatian—akibat krisis finansial keluarga. Jujur, aku pernah menolak cowok yang kusuka saat SMP karena kasian dengannya kalo sama cewek cacat kayak aku. Sampai kuliah berakhir, aku masih suka dengannya—dan membuatku kurang perhatikan penampilan (tidak peduli untuk gaet lawan jenis lagi).

Ya, sekarang umurku 30, dan aku belum menikah. Setidaknya aku masih punya karir. Untuk apa menikah, kalau makan aja malah tambah susah? (ups, kalo ini makruh kali ya, nikah kayak gini).

Dan kembali lagi ke cerita skoliosisku. 2017, saat aku di Kantor LBP, sempat aku usahakan untuk berobat. Tapi lama sekali hidup rasanya, begitu mendapatkan hasil rontgen, aku tak lagi berobat (mungkin karena lupa ke RSUD Ps.Minggu—karena ada suatu hal tak terduga).

Tahun 2022, setelah aku keterima PNS di Kementerian, kupaksakan diri untuk berobat. Dari RHC, drujuk ke JMC, lalu ke RSUD Pasar Minggu, lalu ke RSUP Fatmawati. Kira-kira semua total sebulan lebih hingga aku sampai ke Fatmawati. Karena di RSUD Ps.Minggu aku 2 kali kesana—pertama konsul dokter+rontgen; kedua dirujuk untuk rontgen kembali ke RSUP Fatmawati. Jadi, hari ini, tepatnya tanggal 23 Maret 2022, aku kembali ke sana.

Menyebalkannya tak bisa langsung daftar online, karena kucoba online registrasi, tak bisa bisa. Gak tahunya, memang belum punya, wkwk (Padahal daftar online sampe 3 hari berturut-turut ngototnya, dan sampai watsapp ke RSUP Fatmawati, kurang menerangkan). Malah hari ini ke sana, eh, daftar manual, tak dapat hari ini, jadi malah pekan depannya.

Drama lagi hari ini. Begitu sudah membuat kartu RSUP, dan menaruh manual ke Poli Orthopedi, aku baru ingat hasil rontgennya tertinggal! Jadi pulang dulu, lalu balik lagi. Memakan waktu sejam. Lalu, begitu sampai sana lagi, ternyata cuma dijadwalkan!!! (KARENA MANUAL). Jadi, hasil rontgen yang kubawa tidak terpakailah, karena belum konsultasi dokter. Wah, disaat itu kumerasa bodoh. WKWKWKW.

Demikianlah, petualanganku selama sebulan. Lucunya, kalau tidak ada Tindakan dari RSUP Fatmawati, nanti kata dokter di RSUD Ps.Minggu, di Fisioterapi di RSUD Ps.Minggu saja. Lah…..jadi aku hanya rontgen aja disanakah???! WKWKWK. NGAKAK.

Lama, dan antri. Paling tidak suka menunggu. Huhuhuhu. SEMANGAT 😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

merci beaucoup~ :) your opinion's so valuable for me



Powered by mp3skull.com