"Cogito ergo sum" --aku berpikir maka aku ada; comot dari Descartes, filsuf terkenal Perancis.
Hari ini aku menulis untuk sharing, sekaligus mengasah kemampuan menulis dan daya pikir analitis. Sempat aku sakit, dan menyebabkan kemampuanku sedikit berkurang. Termasuk calling back memory.
Aku semakin kesini, semakin sadar, hidup adalah sebuah berkah. Dan tujuan sebenarnya adalah kepada Tuhan itu sendiri. Beribadah kepadaNya dalam bentuk apapun. Seperti mencari makna kehidupan, aku seringkali berfilsafat terlalu ke depan. Memprediksi. Dan sekarang, aku mau yang normal-normal saja. Menikmati hidup yang diberkahi olehNya.
Artinya adalah mensyukuri nikmatnya. Dan juga tersenyum.
Dulu mantanku pernah kurang syukur pas di BUMN, padahal gajinya lebih besar dari saya. Memang bekerja itu lelah dimanapun, kecuali kalo dinikmati. Justru karena kurang bersyukurnya, dia jadi diberi peringatan (karena juga kuliah), disuruh memilih antara kuliah dan kerja. Berat ya? Karena biaya kuliah disupport gajinya bekerja di BUMN tersebut.
Dulu salah satu keluarga ada yang juga kurang bersyukur dengan gajinya, dan akhirnya diberhentikan dini. Penyakit kurang syukur jangan sampai merajalela. Karena kalau kita kurang bersyukur, bisa-bisa nikmat dicabut. Ingat, kan, dengan ayat Al-Qur'an yang maknanya kalau kita mensyukuri nikmat, Allah akan menambah nikmatNya. Kalau kufur nikmat maka siksaannya berat.
Kemarin temanku lulus sidang. Alhamdulillah, nikmat rasanya berkumpul dengan teman-teman semasa S2 dulu--walaupun sempet pernah ada yang berantem..hehe. #padahal aku yang tukang dengerin doang...hahaha
Beberapa waktu lalu aku tes dosen UI, tapi malah telat ngasi berkas, udah mental dulu aku. huhu. Padahal kayaknya seru jadi dosen gitu. Ternyata temenku gada yang dapet, malah anak UGM. wew banget.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
merci beaucoup~ :) your opinion's so valuable for me