Kutakpernah ingin memikirkanmu
Kutakpernah merasa menginginkanmu
Namun hidupku tak bisa berotasi tanpamu
Karenamu aku bisa membeli makanan dan minuman
Dahulu aku menyimpanmu dalam dompetku
Dahulu aku mengumpulkanmu
Dahulu pula inflasi menguras dirimu
Entah menjadi tak bernilai lagi dirimu
Kamu adalah berkah dari Tuhan
Apabila diperoleh dengan cara yang benar
Dapat mengelolamu merupakan keahlian tersendir
Kamu mengajarkan untuk berhemat, bersedekah, dan bersabar
Uang, semua orang menginginkanmu untuk hidup
Dulu aku tidak...
Realitanya menyatakan kamu adalah alat tukar untuk dapat hidup layak
Sombongnya diriku merasa tak membutuhkanmu
Sombongnya diriku kurang berusaha/ikhtiar
Memberanikan diri mengelolamu lebih banyak
Sombongnya aku telah berbuat boros
Yakin bahwa rejeki Tuhan tanpa berusaha lebih berhemat
Sekarang, untuk berkeluarga aku membutuhkan uang
Sekarang, untuk menghidupi anak-anak nanti dengan layak aku membutuhkan uang
Sekarang, untuk haji, umroh, dana pensiun orangtua aku membutuhkanmu
Apakah uang lebih berkuasa dari Tuhan? TIDAK, batinku
Aku yakin Tuhan akan memberi jalanku
Untuk mendapatkanmu secara halal
Ingatlah, jika bersyukur maka Allah melipatgandakan kenikmatan
Maka, aku pun bersyukur...
Bertakwalah... karena Allah menurunkan rejeki tanpa disangka-sangka
Dimudahkan segala urusan dengan kita bertakwa pada Allah
Kepercayaan membuat semesta bekerja untuk kita
Tak hanya uang, tetapi kehidupan tunduk apabila kita semakin percaya pada Allah
Subhanallah, walhamdulillah, wa la ilaha ilalalah, wallahu akbar